1. Pendahuluan
Menyelamatkan bangkai kapal penting karena berbagai alasan. Hal ini membantu menjaga jalur pelayaran tetap aman, melindungi lingkungan, memulihkan kargo yang hilang, dan terkadang bahkan menyelamatkan sejarah. Baik itu kapal kargo yang tenggelam atau bangkai kapal bersejarah, proses penyelamatan membutuhkan keterampilan, perencanaan, dan alat yang tepat.
2. Apa yang dimaksud dengan Penyelamatan Bangkai Kapal?
Penyelamatan kapal karam berarti memulihkan kapal yang tenggelam atau rusak, menyingkirkan rintangan dari laut, atau menyelamatkan barang berharga dari bangkai kapal. Ini adalah bagian penting dari keselamatan laut. Hukum internasional seperti Konvensi Salvage 1989 menjelaskan siapa yang bertanggung jawab atas pekerjaan ini dan siapa yang dibayar untuk itu.
3. Langkah-langkah Utama Proses Penyelamatan
3.1 Survei dan Perencanaan Lokasi
Sebelum penyelamatan dimulai, sebuah tim mengunjungi lokasi. Mereka memeriksa kondisi kapal, kedalaman, dasar laut, arus, dan cuaca. Mereka juga mempelajari desain kapal, kargo, dan laporan kecelakaan. Setelah mengumpulkan semua data, mereka membuat rencana penyelamatan khusus dan menilai risiko.
3.2 Memilih Metode yang Tepat
Berikut ini adalah teknik penyelamatan yang paling umum:
- Kantong Pengangkat (Airbag): Tim memasang kantong-kantong karet ke bangkai kapal. Kantong-kantong tersebut terisi udara, mengapung, dan perlahan-lahan mengangkat kapal.
- Pengangkatan Derek: Derek mengangkat seluruh kapal atau bagian-bagiannya dari air. Metode ini bekerja dengan baik di perairan dangkal.
- Cofferdam: Para kru membangun dinding kedap air di sekeliling bangkai kapal di perairan dangkal. Kemudian, mereka memompa keluar air untuk mengekspos bangkai kapal dan mengangkatnya.
- Metode Parbuckle: Teknik ini menggulingkan kapal yang tenggelam atau terbalik menjadi tegak dengan menggunakan kabel dan derek. Ini digunakan untuk memulihkan Costa Concordia.
- Memotong dan Menghapus: Jika kapal rusak parah atau terlalu besar, penyelam dapat memotongnya menjadi beberapa bagian dan mengangkat potongan-potongan itu satu per satu.
3.3 Penyelaman Bawah Air dan Peralatan
Penyelam memainkan peran besar dalam operasi penyelamatan. Mereka dapat menggunakan alat selam yang disediakan di permukaan atau alat selam jenuh. Dalam beberapa kasus, robot yang disebut ROV atau AUV menggantikan penyelam manusia di perairan yang dalam atau berbahaya. Penyelam melakukan tugas-tugas seperti mengelas di bawah air, memotong, menutup lubang, atau memasang tali penyangga.
3.4 Pengapungan dan Pengangkutan
Setelah kapal siap, para kru mengapungkannya dengan memompa air atau menambahkan udara. Kemudian, kapal tunda menariknya ke dermaga perbaikan atau tempat penampungan barang bekas. Kadang-kadang derek atau sistem pengangkat membantu memindahkan kapal ke tongkang.
4. Apa yang Terjadi Setelah Penyelamatan?
Setelah mengangkat kapal, para kru membersihkannya dan memeriksa kerusakan. Jika bangkai kapal mengandung minyak atau bahan kimia, para ahli akan membuang limbah tersebut untuk melindungi laut. Dalam kasus bangkai kapal bersejarah, para ahli merawat kayu atau logam untuk mencegah pembusukan. Terakhir, tim penyelamat menyelesaikan masalah hukum seperti kepemilikan, klaim asuransi, dan penghargaan.
5. Contoh Kehidupan Nyata
- Costa Concordia (Italia): Salvors menggunakan metode parbuckle untuk menggulingkan kapal agar tegak, kemudian memasang tangki flotasi dan menariknya.
- MSC ELSA 3 (India): Kontainer-kontainer tersebut pecah dan berserakan di sepanjang pantai. Penyelam dan kapal tunda bekerja sama untuk memindahkan muatan dan menghindari polusi.
- Earl of Chatham (Skotlandia): Sebuah proyek yang dipimpin oleh komunitas membantu mengungkap dan melestarikan bangkai kapal dari abad ke-18 ini, meningkatkan warisan lokal.
- Mazarrón II (Spanyol): Para arkeolog membongkar kapal kuno Fenisia ini dan memindahkannya sepotong demi sepotong ke museum untuk dikonservasi.
6. Tantangan dan Risiko
- Kondisi Cuaca dan Laut: Cuaca buruk dapat menunda atau menghentikan pekerjaan penyelamatan. Ombak, gelombang, dan badai sering kali menambah bahaya.
- Keamanan Menyelam dan Peralatan: Penyelaman dalam berisiko. Jarak pandang yang rendah dan tekanan bawah air membutuhkan tim yang terlatih dan peralatan yang tepat.
- Masalah Hukum dan Keuangan: Pekerjaan penyelamatan bisa jadi mahal. Mungkin ada perselisihan mengenai kepemilikan, nilai kargo, atau siapa yang membayar tagihan. Beberapa barang yang diselamatkan dianggap sebagai harta karun nasional.
Kesimpulan
Penyelamatan bangkai kapal adalah perpaduan antara teknik, penyelaman, hukum, dan terkadang arkeologi. Ini bukan hanya tentang mengangkat kapal, tetapi juga tentang melakukannya dengan aman, legal, dan dengan memperhatikan lingkungan dan sejarah. Operasi pengangkatan yang berhasil melindungi lautan kita, memulihkan nilai yang hilang, dan bahkan menceritakan kisah-kisah dari masa lalu.
Beri tahu saya jika Anda ingin ini diformat ke dalam tata letak blog, versi infografis, atau diterjemahkan ke dalam bahasa lain!


