Apa itu Mooring?
Tambat berarti menambatkan kapal di satu tempat dengan menggunakan tali, jangkar, atau peralatan lainnya. Hal ini mencegah kapal hanyut terbawa angin, gelombang, atau arus. Penambatan memungkinkan kapal tetap stabil dan aman untuk bongkar muat, bongkar muat, atau menunggu.
Kata "tambatan" berasal dari kata Belanda kuno merenyang berarti "berlabuh atau berhenti." Hal ini dapat berupa sebuah kata kerja (untuk menambatkan kapal) dan kata benda (tali, jangkar, atau titik di mana kapal diikat).

Jenis Tambatan yang Umum dan Tempat Penggunaannya
Tergantung di mana dan bagaimana mereka digunakan, sistem tambat tersedia dalam berbagai jenis:
1. Tambatan Dermaga atau Dermaga
Kapal mengikatkan tali tambat mereka ke tonggak atau cincin di dermaga. Ini adalah jenis yang paling umum, ditemukan di pelabuhan dan pelabuhan.
2. Tambatan Pelampung (Tambatan Ayun)
Di perairan terbuka, kapal terhubung ke pelampung. Pelampung ditambatkan ke dasar laut dengan rantai dan jangkar. Jenis ini memungkinkan kapal berayun bebas mengikuti arus atau angin.
3. Penambatan Multi-Titik atau Tambat Garis Kencang
Metode ini digunakan untuk anjungan lepas pantai atau kapal besar. Beberapa jangkar dan tali menahan struktur pada tempatnya dari berbagai arah, memberikan stabilitas ekstra.
Alat dan Perlengkapan yang Digunakan dalam Penambatan
Sistem tambat yang lengkap menggunakan beberapa alat utama:
1. Tali Tambat
Tali ini menghubungkan kapal ke dermaga atau pelampung. Tali ini terbuat dari bahan yang kuat seperti nilon, polipropilena, atau HMPE (serat sintetis berkekuatan tinggi). Tali tambat menyerap ketegangan dan menahan kapal agar tetap stabil.
2. Rantai Jangkar
Rantai menghubungkan jangkar ke pelampung atau kapal. Beratnya membantu menciptakan kurva (disebut catenary) yang menambah kekuatan dan fleksibilitas pada sistem.
3. Jangkar
Jangkar menggali ke dasar laut dan menahan segala sesuatu di tempatnya. Ada beberapa jenis, seperti jangkar jamur, jangkar tarik, dan jangkar hisap, tergantung pada dasar laut.
4. Pelampung
Ini mengapung di permukaan air dan menandai titik tambat. Kapal-kapal mengikatkan tali mereka ke pelampungyang terhubung ke jangkar di bawahnya.
5. Peralatan Pendukung
Ini termasuk:
- bollardtiang yang kuat di dermaga untuk mengikat tali
- Kait pelepas cepatmemungkinkan pemutusan yang cepat dan aman
- Fairlead dan derekmemandu dan mengencangkan tali
- Fendermelindungi kapal agar tidak menabrak dermaga
Cara Kerja Tambatan: Langkah demi Langkah
Berikut adalah cara kerja operasi tambat biasanya:
- Pilih Lokasi
Periksa kedalaman air, pasang surut, angin, dan kondisi dasar laut. Pilih tempat dan jenis tambatan terbaik (dermaga, pelampung, atau lepas pantai). - Mengatur Jangkar
Tempatkan jangkar di dasar laut. Kemudian sambungkan rantai ke jangkar dan pasang pelampung atau sistem dok. - Mengikat Kapal
Gunakan tali tambat untuk menghubungkan kapal ke dermaga, pelampung, atau titik tambat. Sesuaikan ketegangan tali agar tetap kencang dan stabil. - Memeriksa dan Memantau
Sering-seringlah memeriksa tali, rantai, dan jangkar. Perhatikan adanya kerusakan, kekusutan, atau keausan akibat ombak, garam, atau pertumbuhan laut. - Ikuti Aturan Keselamatan
Kenakan perlengkapan pelindung. Jaga kebersihan dek. Gunakan kerja sama tim dan peralatan yang tepat. Ikuti prosedur untuk menghindari kecelakaan.
Pro dan Kontra Penambatan
Keuntungan:
- Stabil dan Aman: Menahan kapal agar tetap stabil dalam berbagai kondisi cuaca dan laut.
- Fleksibel: Dapat digunakan untuk berbagai jenis kapal-dari kapal kecil hingga platform terapung.
- Dapat digunakan kembali: Alat dan sistem tambat dapat digunakan berkali-kali dengan perawatan yang tepat.
Kekurangan:
- Bisa Jadi Mahal: Tambatan lepas pantai membutuhkan peralatan yang kuat, pengaturan yang ahli, dan kapal khusus untuk pemasangan.
- Sensitif terhadap cuaca: Angin kencang dan arus yang kuat dapat mempengaruhi tegangan tali dan keamanan tambat.
- Gerakan Terbatas: Kapal yang menggunakan tambatan pelampung dapat berayun-ayun mengikuti arus, sehingga membutuhkan lebih banyak ruang.
Pikiran Akhir: Mengapa Tambatan Itu Penting
Tambat adalah bagian dasar namun penting dari pelayaran, energi lepas pantai, dan keselamatan laut. Tambatan menjaga kapal dan anjungan tetap berada di tempatnya sehingga orang dan kargo tetap aman.
Sistem tambat yang kokoh menggunakan tali, jangkar, rantai, pelampung, dan alat pendukung. Dengan mengikuti langkah-langkah yang jelas-memilih lokasi, memasang jangkar, mengikat tali, dan sering memeriksa-kapal dapat berlabuh dengan aman dan terhindar dari kecelakaan.
Memahami cara kerja tambat membantu siapa pun yang terlibat dalam pekerjaan kelautan, mulai dari pemilik kapal hingga insinyur pelabuhan. Ini bukan hanya tentang mengikat kapal; ini tentang melakukannya dengan benar-dengan alat yang tepat, langkah-langkah yang jelas, dan keselamatan.
PERTANYAAN UMUM: Penjelasan Tambatan
1. Apakah menambatkan tambatan berbeda dengan menambatkan jangkar?
Ya. Tambat biasanya menggunakan sistem tetap seperti pelampung atau tiang dermaga. Penahan berarti menjatuhkan jangkar dari kapal tanpa sistem yang tetap. Tambat lebih stabil dan sering digunakan untuk berlabuh dalam waktu lama.
2. Jenis tambatan apa saja yang tersedia?
Jenis-jenis yang umum meliputi:
- Tambatan dermagakapal yang berlabuh di dermaga atau dermaga
- Tambatan pelampung: sebuah kapal yang diikat ke pelampung apung
- Tambatan multi-titikdigunakan di lepas pantai dengan banyak tali dan jangkar
3. Dapatkah kapal kecil menggunakan sistem tambat?
Ya! Perahu kecil sering kali mengikatkan diri pada pelampung tambat di marina atau perairan yang tenang. Ini adalah cara yang aman dan mudah untuk menjaganya tetap di tempatnya tanpa menggunakan jangkar setiap saat.
4. Seberapa sering tali tambat dan peralatan harus diperiksa?
Anda harus memeriksa tali, rantai, jangkar, dan pelampung secara teratur-terutama setelah angin kencang atau badai. Perlengkapan yang sudah usang atau rusak harus segera diganti.


